13 Tahun Mengajar Mengaji: Aipda M. Zakir, Polisi yang Menyatukan Tugas dan Ibadah untuk Masyarakat”

13 Tahun Mengajar Mengaji: Aipda M. Zakir, Polisi yang Menyatukan Tugas dan Ibadah untuk Masyarakat”

koranwantara.com Lubuk Linggau-Di tengah kesibukannya sebagai anggota Satbrimob Polda Sumsel Batalyon B Pelopor, Aipda M. Zakir tak pernah melupakan perannya sebagai guru ngaji bagi masyarakat, terutama anak-anak. Selama 13 tahun, ia mengabdikan dirinya untuk mengajar mengaji di waktu luangnya, sebuah panggilan hati yang lebih dari sekadar kewajiban, namun merupakan ibadah yang mendekatkan dirinya kepada Allah dan masyarakat.

 

Bagi Aipda M. Zakir, mengajar mengaji bukan hanya tentang mengajarkan huruf hijaiyah. Ia juga mengajarkan nilai-nilai penting seperti kejujuran, disiplin, dan cinta tanah air kepada para muridnya. “Mengajar mengaji adalah cara saya untuk berbagi kebaikan. Setiap doa yang dibaca, setiap ayat yang diajarkan, adalah bagian dari pengabdian saya kepada masyarakat dan ibadah kepada Allah,” kata Aipda M. Zakir.

 

Di luar tugas utamanya sebagai polisi yang melaksanakan patroli dan penegakan hukum, Aipda M. Zakir merasa bahwa perannya dalam masyarakat jauh lebih luas. Ia melihat dirinya tidak hanya sebagai pelindung dan penegak hukum, tetapi juga sebagai pendengar dan pengayom yang berusaha memberi manfaat lebih kepada masyarakat. “Saya percaya bahwa tugas dan ibadah berjalan beriringan. Sebagai seorang polisi, saya hadir untuk melayani, bukan hanya dalam situasi formal, tetapi juga dalam keseharian dengan cara yang penuh kebaikan,” ujarnya.

 

Dukungan penuh juga datang dari atasannya, Danyon B Pelopor Satbrimob Polda Sumsel, AKBP Andiyano S.K.M. Dalam kesempatan terpisah, AKBP Andiyano S.K.M menyatakan, “Kami sangat mendukung kegiatan positif yang dilakukan oleh Aipda M. Zakir. Sebagai anggota Brimob, ia tidak hanya menjalankan tugas dengan baik, tetapi juga memperlihatkan sisi humanis yang luar biasa. Mengajar mengaji adalah wujud nyata dari dedikasi dan komitmennya untuk memberikan manfaat kepada masyarakat.”

 

Melalui kegiatan mengaji, Aipda M.Zakir berharap dapat memberikan kontribusi positif yang tak hanya terbatas pada tugas polisi, tetapi juga memberikan dampak spiritual yang bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Ia meyakini bahwa keseimbangan antara tugas sebagai aparat penegak hukum dan ibadah sebagai seorang hamba Allah membawa berkah yang tak ternilai.

 

Di mata masyarakat, Aipda M. Zakir bukan hanya seorang polisi, tetapi juga seorang pembimbing yang dekat dengan mereka. “Karena di setiap tugas, ada ibadah. Dan di setiap ibadah, ada pengabdian yang tulus untuk masyarakat,” tambahnya dengan penuh keyakinan.

 

Dengan contoh keteladanan yang ia tunjukkan, Aipda M. Zakir menjadi inspirasi bagi banyak orang, membuktikan bahwa pengabdian tidak hanya dilakukan lewat tindakan formal, tetapi juga melalui kebaikan-kebaikan yang dilakukan dengan hati yang tulus.(Nasrullah)

koranwantara.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *