usai-angin-kencang-di-bogor-petugas-gabungan-bersihkan-pohon-tumbangq

koranwantara.com - jakarta

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor melaporkan peristiwa angin kencang mengakibatkan beberapa rumah warga mengalami kerusakan, pada Senin (24/1/2022).

Total rumah rusak sebanyak 11 unit, dengan rincian rusak berat 6 unit, rusak sedang 4 dan rusak ringan 1.

“Beberapa rumah rusak tidak diakibatkan langsung oleh angin kencang, tetapi tertimpa pohon yang tumbang,” kata Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan yang diterima InfoPublik, Rabu (26/1/2022).

Menurut Muhari, kerusakan lain terjadi pada 2 unit tempat usaha dan 1 fasilitas pendidikan.

BPBD setempat menyebutkan 19 KK atau 54 jiwa terdampak akibat fenomena hidrometeorologi basah ini. Tidak ada laporan korban jiwa dan warga luka-luka akibat bencana tersebut.

Setelah terjadinya bencana ini, petugas BPBD bersama unsur terkait lain, termasuk relawan, membantu warga terdampak dengan memindahkan pohon serta ranting -ranting tumbang yang menimpa rumah maupun puing kerusakan.

Di samping itu, mereka membantu untuk perbaikan kerusakan ringan. Mereka juga memastikan kondisi keamanan rumah yang mengalami kerusakan dan membagikan bantuan logistik kepada mereka yang terdampak.

Angin kencang dirasakan warga di sejumlah kelurahan yang tersebar tiga kecamatan, yaitu di Kelurahan Cibadak, Kedung Badak, Sukaresmi, Sukadamai, Kencana dan Kebon Pedes (Kecamatan Tanah Sareal), Kelurahan Curug (Bogor Barat) dan Kelurahan Ciparigi, Kedung Halang dan Cibuluh (Bogor Utara).

Melihat peringatan dini cuaca di Jawa Barat, hujan yang dapat disertai petir atau kilat serta angin kencang masih berpeluang terjadi di wilayah tersebut pada Rabu (26/1) dan Kamis (27/1). Kota Bogor terpantau berawan hingga hujan ringan di siang hingga sore hari.

BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk waspada terhadap bencana hidrometeorologi basah, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor dan angin kencang, khususnya di puncak musim hujan pada Januari hingga Februari nanti.

Mengantisipasi fenomena angin kencang, aksi pencegahan dan mitigasi yang dapat dilakukan seperti memangkas ranting-ranting pohon di sekitar rumah atau pun di ruang publik.

Selain itu, apabila terjadi angin kencang, warga diimbau untuk berlindung di dalam bangunan yang kokoh. Hindari berteduh di bawah pohon atau di sekitar papan reklame.

Facebook Comments Box

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *