koranwantara.com - jakarta
Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) membukukan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesari Rp1,964 triliun atau 106,82% dari target yang ditetapkan Kementerian Keuangan sepanjang 2021.
Selain itu, LMAN juga berhasil melakukan pendanaan pengadaan lahan pembangunan infrastruktur PSN yang mencapai Rp22,86 triliun, yang merupakan nilai tertinggi sejak 2016, serta inisiasi pemanfaatan aset negara untuk menghasilkan manfaat sosial ekonomi bagi kesejahteraan masyarakat.
“Kinerja 2021 difokuskan pada perolehan manfaat, baik finansial, ekonomi dan sosial. Pemanfaatan aset negara dan juga pendanaan pengadaan lahan PSN harus dipastikan memiliki nilai tambah dengan manfaat terukur guna mendukung pemulihan ekonomi nasional,” jelas Direktur Utama LMAN Basuki Purwadi dalam siaran pers yang diterima pada Rabu (26/1/2022).
Basuki memaparkan, hingga akhir 2021, LMAN mengelola 288 aset properti yang sebagian besar terletak di Jakarta, 2 aset kilang di Bontang dan Lhokseumawe serta 1 aset kawasan berupa kawasan lapangan golf Ciperna, Jawa Barat. Aset kelolaan tersebut berada pada kondisi free and clear dan non free and non clear.
Dari jumlah tersebut, 70 aset properti berhasil dioptimalkan, dan 14 aset diantaranya digunakan untuk mendukung industri kreatif dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), seperti aset Dhanadyaksa Dipati Ukur di Bandung, aset di jalan Gereja Ayam Jakarta dan aset di Jalan Kolonel Sugiono Medan.
Sedangkan untuk pendanaan pengadaan lahan pembangunan PSN di tahun 2021 mengalami peningkatan 14,54% dibandingkan dengan tahun 2020. Jalan tol menjadi sektor dengan pendanaan lahan tertinggi yang mencapai Rp17,87 triliun, disusul oleh bendungan, jalur kereta api, pelabuhan dan irigasi.
Realisasi proyek jalan tol tertinggi adalah ruas Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) dengan angka Rp3,12 triliun, diikuti oleh Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) sejumlah Rp2,77 triliun, Yogyakarta-Solo-NYIA Kulonprogo sejumlah Rp2,15 triliun, Cinere-Jagorawi sejumlah Rp1,21 triliun dan Jakarta-Cikampek II sisi selatan sejumlah Rp1,01 triliun. Selanjutnya untuk proyek non jalan tol, Bendungan Bener merupakan proyek dengan realisasi pendanaan lahan tertinggi yang mencapai Rp839,5 miliar.
Di tahun 2022, alokasi pendanaan lahan tercatat senilai Rp28,84 triliun, dengan sektor terbesar yaitu jalan tol senilai Rp24,08 triliun, sumber daya air senilai Rp4,45 triliun dan pelabuhan senilai Rp297 miliar.
“Ke depan, optimalisasi aset negara akan diperkuat melalui peningkatan target PNBP, inovasi platform layanan kerjasama optimalisasi aset negara melalui brand AESIA, peningkatan perwujudan optimalisasi aset melalui berbagai manfaat ekonomi sosial, serta perluasan dan penguatan potensi kerjasama melalui skema arranger, yang akan membuka peluang bagi investor swasta untuk turut serta berkolaborasi dalam optimalisasi aset negara