koranwantaranews.com jakarta
Pemerintah, melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mendorong ekonomi digital nasional melalui program transformasi digital, sebagai tindak lanjut arahan Presiden Joko Widdoo pada pertengahan 2020 lalu.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny Gerard Plate, menjelaskan upaya tersebut dilakukan dengan menyiapkan peta jalan digital 2021-2024, yang mencakup empat prioritas.
“Empat prioritas tersebut yaitu menyelesaikan sektor infrastruktur digital (digital infrastructure), pemerintahan digital (e-government), ekonomi digital (digital economy) dan masyarakat digital (digital society). Karenanya, harus melibatkan begitu banyak kementerian dan Lembaga, dan sektor-sektor privat dalam ekosistemnya,” jelas Menkominfo di Jakarta pada Selasa (25/1/2022).
Lebih lanjut Menkominfo menjelaskan, dalam peta jalan tersebut ada 10 agenda prioritas yang disiapkan dan menyangkut atau melibatkan 100 aktivitas inisiatif-inisiatif utama dalam rangka menuju industri 4.0.
Untuk mendukung aganda itu, katanya, semua aspek dilakukan secara terpisah dan tersebar dalam tugas pokok dan portofolio yang berbeda-beda.
“Jadi tentu ini program yang panjang, Proyeksi ekonomi digital 2030 itu sekitar US$330 miliar atau setara dengan Rp4.500 triliun, Itu dua kali lipat digital ekonomi ASEAN saat ini. Begitu besarnya sehingga kita akan mendorong agar ekosistem ekonomi kita jalan,” kata Menkominfo.
Dari sisi Kementerian Kominfo sendiri, lanjutnya, ada tugas untuk menyelesaikan pembangunan infrastruktur digital di seluruh wilayah nasional, khususnya di wilayah terdepan, terluar dan tertinggal (3T).
Untuk itu, Menkominfo sudah minta operator selular untuk membangun layanan 4G di wilayah-wilayah non 3T, yang jumlahnya mencapai 3.435 desa dan kelurahan di berbagai daerah.
“Agar di akhir 2022 setidaknya kita bisa menyelesaikan akses internet atau ketersediaan akses 4G diseluruh wilayah desa dan kelurahan Indonesia,” imbuh Menkominfo.
Selain itu, Kominfo juga akan fokus pada migrasi digital pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang saat ini menopang 60 persen produk domestik bruto (GDP) atau pertumbuhan ekonomi nasional.
Dengan adanya teknologi informasi dan komunikasi atau information, communication technology (ICT) yang memadai, diharapkan pada akhir 2024 setidaknya sudah ada 30 juta dari total 64 juta UMKM saat ini yang memiliki akses digital atau digital on boarding.
“Nah dengan demikian maka kita bisa juga mendorong industry 4.0 dengan tersedianya poartisipasi dari seluruh level ekonomi masyarakat karena ekonomi masyarakat yang paling besar piramidanya ada di UMKM dan ultra mikro maka itu jadi perhatian utama pemerintah sedangkan sektor menengah dan atas itu sudah bisa mengurus dirinya sendiri,