koranwantara.com – jakarta
Penasihat Dharma Wanita Persatuan Kementerian Kesehatan Ida Budi Gunadi Sadikin mengatakan, keluarga berperan penting dalam mewujudkan generasi yang anti korupsi.
“Keluarga dan ibu, sangat berperan dalam membangun karakter anak-anak agar terwujud masyarakat dan bangsa yang berakhlak mulia dan anti korupsi melalui pendidikan anti korupsi,” kata Ida pada Peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia, Selasa (14/12/2021).
Ida mengatakan, banyak hal-hal kecil tidak disadari, yang menimbulkan suatu kebiasaan yang dirasa sudah biasa padahal itu adalah suatu tindakan korupsi secara kecil-kecilan.
Strategi KPK dalam pencegahan dan pemberantasan korupsi adalah dengan menekankan pada pentingnya edukasi anti korupsi. Pendidikan anti korupsi diharapkan akan membuat orang takut melakukan korupsi.
Perbaikan sistem diharapkan akan membuat orang tidak bisa korupsi, sedangkan pendidikan anti korupsi diharapkan akan membuat seseorang tidak mau melakukan korupsi meskipun ada peluang.
“Peran keluarga terutama istri sebagai pendamping harus mampu memainkan perannya sebagai benteng pertahanan pertama dalam pencegahan korupsi. Namun di sisi lain keluarga juga menjadi salah satu alasan orang berbuat fraud atau korupsi,” kata Ida.
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2021 nilai indeks perilaku anti korupsi di Indonesia adalah sebesar 3,88 pada skala 0 sampai 5. Angka ini membaik dan lebih tinggi dibandingkan angka tahun 2020 yaitu 3,84.
Peningkatan ini terjadi karena meningkatnya persepsi anti korupsi di masyarakat terhadap perilaku yang terkait korupsi baik dalam keluarga maupun masyarakat. Meskipun demikian tampak ada kecenderungan bahwa masyarakat semakin terbiasa terhadap korupsi dalam lingkungan pelayanan publik.
Hal ini antara lain tampak dari sikap kalangan tertentu yang menganggap wajar melakukan gratifikasi seperti memberikan barang atau fasilitas dalam proses penerimaan menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) atau pegawai swasta.
